QAYYUMNEWS.ID, Pekanbaru– SERINGKALI terjadi benturan bagi seorang mahasiswa yang sibuk di organisasi, urusan kuliah terbengkalai. Sebaliknya sibuk kuliah, organisasi pula yang terbengkalai.
Namun itu tidak terjadi pada diri Walni Fitri– salah seorang “srikandi” Ikatan Pemuda Mahasiswa Kuantan Singingi (IPMAKUSI) Peknbaru, kelahiran Desa Paboun, Kuantan mudik ini.
Fitri sapaan akrabnya berhasil melakoni keduanya: sejalan, seimbang, saling mendukung dan melengkapi.
Buktinya Fitri berhasil menuntaskan sarjana strata satu jurusan/prodi: IPS/ Pendidikan Ekonomi FKIP Universitas Riau dalam waktu 3 tahun 4 bulan. Masuk Juli 2000, lulus April 2004.
Kemunculan Fitri di IPMAKUSI pertama kali saat rapat bulanan IPMAKUSI. Ia datang bersama sekretaris umum IPMAKUSI “si-lesung pipi” Herman Susilo.
Fitri langsung mendapat sambutan hangat. Gayanya yang riang didukung pula oleh paras nan cantik dan imut serta cepat akrab menjadikannya “idola baru”di hati pengurus IPMAKUSI kala itu
Sandi mengibaratkan Butet sapaan akrab Fadhilawati dan dan Fitri ibarat ikan dengan garam. Artinya kehadiran kedua srikandi yang baik hati itu selalu dinanti dan di hati – tapi bukan untuk dimiliki.
Maksudnya San…..? “Mereka bisa melengkapi hati kami para lelaki yang gersang ini. Mereka ibarat “oase”di tengah gurun tandus yang siap memberikan masukan berguna untuk perkembangan organisasi,” ujar Sandi puitis.
Fitri bersama seniornya juga pernah mengikuti demo di“Bate” Kasang Lubuk Jambi, Kuantan Mudik.“Senang hati kami kalau Fitri ikut demo bersama kami. Kalau Fitri itu tak ikut, sakitnya tu di sini,”ujar Sandi sambil menunjuk dadanya.
Menurut Sandi kehadiran IPMAKUSI waktu demo di “Bate” disambut hangat masyarakat tempatan. Tapi realitas di lapangan berkata lain. Ternyata itu hanya kamuplase, di lapangan mereka tak ikut bersama kami,”ujar Sandi mengenang.
Usai demo di Bate, Fitri juga ikut mempersiapkan kegiatan Mubes IPMAKUSI se-Indonesia di Telukkuantan dan serangkaian kegiatan lainnya.
“Berada di tengah-tengah IPMAKUSI hati ini terasa senang. Banyak kegiatan positif yang kami lakukan untuk Kuantan Singingi. Itulah darma bakti kami,” ujar anak ketiga dari lima bersaudara dan perempuan satu satunya ini.
Usai menamatkan pendidikan di Universitas Riau, Fitri mengabdikan dirinya sebagai pendidik (guru) yang menjadi cita-citanya sedari kecil. Ia menjadi guru bantu Pusat di SMP 1 Sungai Lala, Kabupaten Indragiri Hilir (2005) dan diangkat jadi PNS di tempat yang sama pada 2008.
Dari Sungai Lala, Fitri pindah ke SMPN 1 Pasir Penyu, Kabupaten Indragiri Hulu (2014 – 2019). Sejak 2019 sampai sekarang, ia bertugas di SMPN 4 Pekanbaru.
Sebagai seorang guru, Fitri mengembangkan bakatnya sebagai penulis. Sejumlah karya telah dihasilkan yang berguna baik bagi guru maupun siswa. Karya perdananya: “Guru Cerdas Generasi Emas” mendapatkan penghargaan dari Kementerian Pendidikan sebagai Guru Penulis Terbaik se-Indonesia dan Perpustakaan Nasional tahun 2019.
Menyusul novelnya: “Risalah Hati” terbit 2021._ Bersama rekannya sesama guru, Fitri menerbitkan antologi: “Model-Model Pembelajaran” terbit 2019. Kemudian bersama penulis perempuan Riau pada 2021, Fitri menerbitkan antalogi Cerpen: “Perempuan Berdaster” 2021.
Kemudian bukunya: “Pengembangan Bahan Ajar IPS Implementasi Kurikulum Merdeka” menjadi bahan ajar untuk guru IPS pada kurikulum Merdeka beserta e-book. Karya ini mendapatkan Hak atas Kekayaan Intelektual (HaKI) dari Kementerian Hukum Hak Azasi Manusia RI pada 14 November 2022.
HAKI adalah hak atas kekayaan yang timbul karena kemampuan intelektual manusia. Karya-karya intelektual ini bisa berasal dari bidang ilmu pengetahuan, seni, sastra, maupun teknologi. Dan Fitri satunya pentolan IPMAKUSI yang sudah meraih HaKI
Fitri yang menyelesaikan Magister Pendidikan (M.Pd) di Universitas Riau tahun 2023 semasa kuliah juga sering melakukan diskusi dengan tokoh-tokoh Riau dan Kuantan Singingi. Sebut saja Dr. Chaidir, Septina Primawati, S.E, Drs. Asrul Ja’afar, H. Sukarmis, Drs. Alwis, M.Si dan lainnya.
Kini Fitri yang sedari kecil sudah di didik ayahnya Raja Hatta menjadi anak perempuan yang mandiri juga membuat blog membagikan pengalaman pribadi dan pandangannya terutama tentang pendidikan.
Sebagai bloger aktivitasnya bisa dilihat di: walnifitrihatta. Blogspot.com
Selamat ya Fitri, teruslah BERKARYA. (*)
Penulis: Sahabat Jang Itam & Tim
Forum IKKS-IWAKUSI se Indonesia