QAYYUMNEWS.ID, Pekanbaru – Dalam rangka partisipasi Dharma Wanita Persatuan Pengayoman Kantor Wilayah Kementerian Hukum dan HAM Riau memeriahkan Hari Kemenkumham Hari Dharma Karya Dhika (HDKD) ke-78, serta Peringatan Hari Ulang Tahun Kemerdekaan Republik Indonesia tahun 2023 digelar acara Perlombaan Tari Kreasi Melayu bertempat di aula Ismail Saleh, Selasa (8/8/2023).
“Acara ini merupakan wujud dari semangat kebersamaan dan kekompakan kita dalam mencari potensi yang ada dalam diri masing-masing. Diharapkan dalam perlombaan ini nanti dapat memupuk rasa kebersamaan, rasa kekeluargaan, sehingga meningkatkan persatuan dan kesatuan antar anggota Dharma Wanita Persatuan Pengayoman Kementerian Hukum dan HAM Riau,” sebut Kepala Kantor Wilayah Kementerian Hukum dan HAM Riau, Mhd. Jahari Sitepu, selaku pembina Dharma Wanita Persatuan Pengayoman saat membuka acara.
Selanjutnya, beliau juga mengatakan bahwa Perlombaan Tari Kreasi Melayu ini sebagai usaha pelestarian seni dan budaya, terkhusus bagi Bumi Melayu Lancang Kuning.
“Sebab budaya merupakan aset penting, terutama untuk pengetahuan, dan memupuk jati diri bangsa. Di sini kita tidak mencari kemenangan, melainkan persaudaraan,” tambahnya.
Kegiatan ini turut dihadiri oleh Ade Erma Jahari selaku Penasehat Dharma Wanita Pengayoman, Kepala Divisi Administrasi Johan Manurung beserta Ibu, Kepala Divisi Pemasyarakatan Mulyadi, Kepala Divisi Keimigrasian Is Edy Eko Putranto beserta Ibu, Kepala Divisi Pelayanan Hukum dan HAM Edison Manik beserta Ibu, Kepala Unit Pelaksana Teknis se-Pekanbaru, para Pejabat Struktural dan jajaran.
Sebelum acara Perlombaan Tari Kreasi dimulai, digelar acara Pertemuan Dharma Wanita Pengayoman. Pada kesempatan ini, diserahkan cenderamata kepada Sabar Tarida Uli Gultom berkenaan dengan memasuki masa purna bakti.
Nyonya Kakanwil saat menyampaikan kata sambutan mengatakan bahwa adanya Dharma Wanita menjadi ajang bertukar informasi dan pengembangan diri.
“Dharma Wanita haruslah bisa menjadi penyeimbang dan pendukung kinerja serta tugas suami terutama dalam menyukseskan program serta tujuan instansi,” sebut Ade Erma selaku Penasehat Dharma Wanita Persatuan Pengayoman.
Selanjutnya, Ketua Dharma Wanita Pengayoman Erlina Johan menyampaikan laporan bahwa kegiatan ini diikuti oleh Dharma Wanita Pengayoman dari seluruh Unit Pelaksana Teknis se-Riau yang terdiri dari 12 group.
“Adapun tujuan kegiatan ini adalah untuk meningkatkan kekompakan dan sinergitas antara seluruh Ibu-Ibu Dharma Wanita Pengayoman sehingga dapat menunjang kinerja suami dalam bekerja semakin PASTI; Profesional, Akuntabel, Sinergi, Transparan dan Inovatif,” sebut Erlina Johan.
Perlombaan tari dinilai oleh tim juri yang ahli di bidangnya, yaitu Penasihat Dharma Wanita Pengayoman, perwakilan seniman Pekanbaru dan Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Kota Pekanbaru.
Dengan penilaian berdasarkan koreografi, wirama, harmonisasi, kekompakan, penguasaan panggung, ide garapan, konsep dan kostum, seluruh peserta menunjukkan kebolehan dan berjuang menjadi pemenang.
Berdasarkan penilaian akhir, juara pertama jatuh kepada Kolaborasi Rutan Dumai dan Kanim Dumai dengan nilai 3500, juara kedua jatuh kepada kolaborasi Lapas Taluk Kuantan, Rutan Rengat dan Rupbasan Rengat dengan nIlai 3250, dan juara ketiga jatuh kepada kolaborasi Kantor Wilayah, Lapas Pekanbaru dan Lapas Perempuan Pekanbaru dengan nilai 3100.
Selain itu, ada pula juara favorit yang dimenangkan oleh Kolaborasi Rudenim Pekanbaru, Bapas Pekanbaru dan Rupbasan Pekanbaru selaku favorit 1 dan Kolaborasi Kanim Bengkalis, Lapas Bengkalis dan Rupbasan Bengkalis selaku favorit dua. (*/red)