QAYYUMNEWS.ID, Pekanbaru – Sebagai perusahaan BUMD, PT Pengembangan Investasi Riau (PT PIR) yang mulai beroperasi sejak Mei 2003 memiliki tanggung jawab untuk turut mendukung pertumbuhan ekonomi di Provinsi Riau.
Untuk itu, dalam menjalankan bisnisnya PT PIR berpedoman pada visi besar yakni “Menjadi salah satu lokomotif pembangunan Riau menuju VISI RIAU 2025”.
Visi Riau 2025 sendiri yakni Visi Pembangunan Jangka Panjang Daerah Provinsi Riau 2005-2025 untuk Terwujudnya Provinsi Riau sebagai Pusat Perekonomian dan Kebudayaan Melayu dalam Lingkungan Masyarakat yang Agamis, Sejahtera Lahir dan Batin, di Asia Tenggara Tahun 2025.
Demi menunjang visi perusahaan tersebut PT PIR telah merumuskan strategi bisnis perusahaan yang antara lain, pertama Untuk meningkatkan keikutsertaan swasta nasional/internasional dan lembaga keuangan Nasional/Internasional dalam penyertaan modal guna membiayai proyek-proyek komersial dan strategis berskala besar dan menguntungkan Daerah Riau.
Kedua, membantu terlaksananya proyek-proyek infrastruktur, industri dasar yang komersial berprioritas tinggi berjangka panjang yang melibatkan lebih dari satu kabupaten/kota.
Ketiga, Memotivasi terlaksananya proyek-proyek infrastruktur, industri di Riau sehingga dapat mempercepat pemenuhan/penyediaan dan peningkatan kualitas akses infrastruktur dan industri dasar bagi Pemerintah, masyarakat dan swasta.
“Terakhir sebagai perusahaan yang bergerak di investasi kami juga berusaha memberikan image positif kepada para calon investor dan lembaga keuangan Nasional/Internasional terhadap komitmen persatuan/kesatuan seluruh komponen di Riau baik Pemerintah Provinsi Riau, Pemerintah Kabupaten/Kota, Swasta/dunia usaha yang bahu-membahu dalam melaksanakan pembangunan di Riau,” kata Direktur Utama PT PIR Adel Gunawan dalam wawancara penjurian TOP BUMD Awards 2022 yang diselenggarakan majalah Top Business secara virtual pada Selasa (15/02/2022).
Selain itu, sebagai upaya untuk mendukung visi Riau 2025, PT PIR dalam perjalannya tak hanya menekuni bidang investasi dan percepatannya untuk Provinsi Riau, namun juga menjadi holding company.
“Secara umum sebagai holding, kita ada PT yang begerak di Energi dan Pertambangan, Perdagangan dan Industri, Konsultasi Bisnis dan Keuangan, serta bidang Transportasi,” ujar Adel.
Adel menyebut dibidang Energi dan Pertambangan PT PIR memiliki tiga anak perusahaan yakni PT Riau Power, PT Riau Power Dua, dan Tambang Batubara, Batang Peranap – Indragiri Hulu, Riau.
Dibidang perdagangan dan industri ada tiga anak perusahaan yakni, PT Riau Multi Trade, PT Tanara Gagas Kreasi (Perumahan Tanara Cluster) dan PT Sumatera Promotion Centre (Event Organizer).
Dibidang konsultasi bisnis dan keuangan PT PIR memiliki tiga anak perusahaan yakni PT Permodalan Ekonomi Rakyat, PT Jamkrida Riau dan BPR Duta Perdana.
“Untuk sektor transportasi, kami menjalankan pengoperasikan Kapal Motor Penumpang (KMP) untuk menghubungkan Riau Daratan dan Kepulauan Meranti, ini sangat terasa karena tidak bisa beroperasi optimal seperti sebelum pandemi. Padahal kapal laut tersebut, tidak beroprasi saja di pelabuhan tetap dikenai biaya-biaya,’ ujarnya.
Adel menambahkan dari semua anak perusahaan Sektor Batubara dan transportasi memiliki dampak terbesar pada peningkatan kinerja perusahaan khususnya di masa pandemi covid-19 yang berlangsung sejak Maret 2020 lalu.
“Untuk itu dikedua sektor ini kita terus tingkatkan dari sisi inovasinya. Di batubara misalnya, kita menangani penjualan dan pemasaran Batubara secara in-house, dengan bantuan agen pemasaran, dan menggunakan strategi penjualan yang memelihara perpaduan antara para pelanggan akhir, seperti perusahaan tenaga listrik dan industri, dan perusahaan perdagangan komoditas. Sementara ditransportasi KMP Berembang kita upayakan untuk meningkatkan fasilitas kenyamanan dan keamanan bagi penumpang KMP Berembang,” ungkap Adel.
Berkat inovasi yang dilakukan, hal itu berdampak pada peningkatan pendapatan dimana di tahun 2021 PT PIR mampu membukukan pendapatan sebesar Rp109.506 miliar atau tumbuh 164% dari tahun 2021 yakni sebesar Rp 41.542 miliar.
“Dari total pendapatan tersebut kami berhasil meraih pertumbuhan laba sebesar 3438% yakni Rp 10.013 miliar dibanding tahun lalu yang sebesar Rp283 juta. Jadi ada pertumbuhan yang signifikan. Kami juga mendapat peningkatan di sisi asset dari sebelumnya 308.329 miliar menjadi 324.997 atau tumbuh sebesar 5%,” kata Adel.
Disamping itu, untuk membuat holding perusahaan PT PIR bisa tetap eksis dan mencatatkan kinerja positif di masa pandemi, perusahaan telah merumuskan strategi bisnis di masa pandemi.
Salah satunya, PT PIR telah bekerjasama dengan Kementerian ESDM, Pemerintah Provinsi Riau dan Dinas ESDM Provinsi Riau dalam penyediaan perlengkapan Kesehatan seperti Masker dan Obat-Obatan, yang disalurkan ke beberapa daerah di Provinsi Riau dalam zona merah Covid-19 dan ke Masyarakat sekitar proyek PT PIR.
“Selain itu, PT PIR meningkatkan layanan melalui program Pengembangan dan Pemberdayaan Masyarakat (PPM) melalui bantuan pengembangan untuk kegiatan UMKM yang terdampak Covid-19, serta perencanaan dalam memberikan pelatihan pemanfaatan digitalisasi untuk penjualan produk UMKM,” terang Adel.
Untuk memenuhi tugasnya dalam membangun perekonomian daerah, PT PIR juga menyumbang kontribusi Dividen terhadap Pendapatan Asli Daerah (PAD) Pemerintah Provinsi Riau. Dalam hal ini kontribusi tersebut berfluktuasi dari tahun ke tahun, dimana secara rata-rata yaitu 0.09%, kontribusi tertinggi terjadi pada tahun 2017 yaitu 0.22% sedangkan kontribusi terendah terjadi pada tahun 2018 yaitu sebesar 0.03%.
Selain kontribusi terhadap PAD, PT PIR juga turut berkontribusi pada pembangunan daerah lainnya seperti; Pertama Menyediakan kebutuhan listrik untuk Kota Pekanbaru melalui anak usaha PT Riau Power sebesar 30 MW. Kedua, Memenuhi kebutuhan batubara untuk industri yang ada di Provinsi Riau.
Ketiga, Menyediakan kebutuhan ketahanan pangan di Provinsi Riau melalui anak usaha PT Riau Multi Trade yaitu berupa Beras Riau (Riau Rice) yang diambil langsung dari sawah yang ada di Provinsi Riau. Dan terakhir PT PIR juga memperkerjakan 100% masyarakat lokal untuk usaha dan anak usaha PT PIR. (*/iin)
Sumber: TopBusiness