QAYYUMNEWS.ID, Bintan– Ketua Umum Ikatan Motor Indonesia, Bambang Soesatyo memastikan akan hadir pada pelaksanan Memory of Understanding (MOU) dan ground breaking atau peletakan batu pertama Sirkuit F1 di Lagoi, Bintan, Provinsi Kepri yang rencananya akan dilaksanakan pada 17 Maret 2022.
Kepastian ini disampaikan Bamsoet yang juga Ketua MPR ini dalam pembahasan lanjutan bersama Gubernur Kepulauan Riau, H Ansar Ahmad, Sabtu (12/3/2021) malam.
Rapat turut dihadiri Group General Manager PT BRC Abdul Wahab, serta pengurus IMI Pusat dan IMI Kepri.
Bambang Soesatyo atau disapa Bamsoet akan melaksanakan MoU dan peletakan batu pertama Sirkuit F1 Bintan bersama Frans Gunara, Vice President Director PT Bintan Resort Cakrawala (BRC) selaku pengelola kawasan Lagoi tempat sirukit akan dibangun.
Dalam kesempatan ini, Bamsoet menegaskan jika tim kajian tengah merampungkan Detail Engineering Design (DED) terkait teknis tanah maupun kondisi alam tempat Sirkuit F1 Bintan akan dibangun.
DED Sirkuit F1 Bintan disebut Bamsoet menyamai konsep Sirkuit di Mandalika yang mengedepankan pemandangan alam. Sirkuit F1 Bintan dirancang juga menawarkan pemandangan laut Bintan yang indah.
Menurut Bamsoet, IMI Pusat menargetkan Sirkuit F1 Bintan menjadi sirkuit termegah di kawasan Barat Indonesia, sedangkan di kawasan Timur ada Mandalika dan kawasan tengah Indonesia terletak di Jawa Barat.
“Ini sehingga penyebaran event, baik Moto GP dan F1 ada di Indonesia. Ini akan menambah kekuatan pariwisata di Indonesia,” tegas Bamsoet.
Untuk diketahui, Gubernur Kepulauan Riau Ansar Ahmad sangat konsentrasi agar pembangunan Sirkuit F1 di Lagoi, Bintan, segera terwujud. Gubernur Ansar telah beberapa kali menggelar rapat koordinasi dengan berbagai pihak.
“Pembangunan Sirkuit F1 di Bintan ini tentunya akan berdampak kepada perbaikan ekonomi dari sektor pariwisata yang terpuruk akibat Pandemi Covid 19,” ujar Ansar Ahmad usai menghadiri pertemuan.
Bupati Bintan dua periode ini menyampaikan, sektor pariwisata Kepulauan Riau yang menyumbang pendapatan asli daerah (PAD) sebesar Rp1,2 triliun terdegradasi akibat Pandemi Covid-19.
“Tentunya ini menjadi salah satu harapan bagi kita untuk kembali menggeliatkan ekonomi sektor pariwisata,” pungkas Ansar. (*/iin)