QAYYUMNEWS.ID, Pariaman -Para Bundo Kanduang ini memiliki peranan dan tugas yang penting, yaitu menanamkan nilai-nilai adat budaya Minangkabau, mulai dari sopan santun, etika, adab dan lain sebagainya kepada generasi penerus nantinya.
“Adanya organisasi bundo kanduang sebagai pertanda adat budaya Minangkabau itu melekat pada diri orang Minang dimana mereka berada. Melalui eksistensi para bundo kanduanglah, budaya adat Minangkabau dirawat dan dijaga,” ujar Wali Kota Pariaman, Genius Umar, Ketika memberikan sambutan pada pengukuhan Bundo Kanduang Kecamatan Pariaman Timur, Sabtu sore (19/8/2023).
Genius menuturkan Bundo Kanduang itu ibarat pohon, kalau kokoh pohonya, maka akan tumbuh subur dan terjaga pohon tersebut, tetapi kalau keropos pohon tersebut, maka kita akan menunggu saja kapan pohon tersebut akan roboh, dan pohon itu adalah Adat dan Budaya, ulasnya.
“Seandainya di daerah kita tidak ada Bundo Kanduang mulai dari tingkat Kota, Kecamatan sampai Desa dan kelurahan, dan juga organisai LKAAM di daerah kita ini, siapa nantinya yang akan menjaga adat dan istiadat serta budaya sopan santun, yang telah ada sejak lama di budaya timur kita ini, dan Bundo Kanduang, harus dapat meningkatkan perannya dalam meningkatkan sumber daya manusia bagi Puti Bungsu dan Rang Mudo di Kota Pariaman,” ungkapnya.
Ketua LKAAM (Lembaga Kerapatan Adat Alam Minangkabau) Kota Pariaman ini juga menerangkan keresahanya atas “Polusi Budaya”, seperti yang disampaikan oleh Presiden Joko Widodo pada Peringatan Dirgahayu Kemerdekaan RI ke 78 kemaren, bahwa begitu kasarnya budaya kita saat ini, yang tidak mencerminkan adat budaya timur yang telah ada sejak lama.
“Dengan adanya arus globalisasi, dalam prosesnya ada elemen-elemen budaya lokal seringkali tersingkirkan bahkan diabaikan, sehingga keberagaman yang telah ada selama berabad-abad menjadi terancam, dan budaya sopan santun yang ada sejak lama yang diturunkan dari generasi ke generasi, saat ini mulai tergerus,” terangnya. (*/mckp)