QAYYUMNEWS.ID, Bagansiapiapi – Guna memonitor dan mengevaluasi pelaksanaan tugas dan fungsi petugas Pemasyarakatan, Tim Monev Divisi Pemasyarakatan Kanwil Kemenkumham Riau mendatangi Lapas Kelas IIA Bagansiapiapi, Kamis (18/1/2024).
Kedatangan Tim Monev yang dipimpin oleh JFT Pembina Keamanan Ahli Madya Divpas Kemenkumham Riau, Agus Pritiatno, disambut hangat oleh Kepala Lapas Bagansiapiapi, Ika Prihadi Nusantara, dan jajarannya.
Pengarahan dan penguatan menjadi agenda pertama dalam kegiatan ini. Agus mengajak jajaran Lapas Bagansiapiapi untuk terus meningkatkan layanan kepada masyarakat dan warga binaan, mulai dari layanan kunjungan bagi keluarga WBP, layanan kesehatan dan makanan WBP, serta layanan lainnya.
“Meneruskan amanat Kepala Kanwil Kmenekumham Riau, Bapak Argap Situngkir, dimana beliau mengajak dan mendorong kita semua untuk mewujudkan Zona Integritas WBK/WBBM pada satuan kerja masing-masing. Mari kita bersemangat dan bekerjasama untuk merealisasikannya,” kata pria yang sudah berkali-kali menjabat sebagai kepala lapas ini.
Beralih ke tusi Bidang Keamanan, Agus mengingatkan petugas regu jaga yang melaksanakan tugas Piket, harus dalam kondisi prima dan sehat.
Dalam bertugas juga harus memakai seragam dan atribut lengkap karena itu menjadi kewibawaan petugas. Perwira piket yang sudah ditunjuk wajib hadir dan seluruh HP pegawai serta petugas jaga harus dimasukkan ke loker HP, tidak diperkenankan dibawa ke blok.
Pos menara harus diisi petugas piket dan CCTV yang dipasang harus dalam kondisi siap digunakan selalu.
Untuk meminimalisir gangguan kamtib, Lapas Bagansiapiapi harus meaksimalkan fungsi Unit Intelijen Pemasyarakatan, memeriksa dengan teliti setiap orang dan barang yang masuk dengan memaksimalkan fungsi X-Ray. Lalu, tingkatkan terus sinergitas dan soliditas dengan pihak TNI-Polri sebagai backup pengamanan lapas.
Menyinggung masalah pembinaan, Agus menyebut bahwa Lapas Bagansiapiapi harus memenuhi seluruh hak warga binaan tanpa embel-embel biaya sepeserpun. Pengurusan Hak Integrasi (PB/CB/CMB) serta remisi jangan dipungut biaya, karena bisa menjadi permasalahan nantinya.
Layanan makanan WBP harus bersih dan hygenis serta sesuai dg menu per 10 hari. Layanan kesehatan untuk WBP menjadikan perhatian khusus terutama yg sakit menahun. Penginputan data WBP kedalam aplikasi SDP harus benar-benar valid/real, terutama foto WBP harus jelas (tidak boleh kosong). Kemudian, terkait jumlah Isi dan Keadaan WBP di lapas / rutan yang dilaporkan setiap hari agar segera di kirim ke grup, serta Laporan PNBP setiap bulan harus rutin dilaporkan.
Selesai pengarahan, Tim Monev kemudian meninjau sarana poliklinik, dapur dan makanan wbp, blok hunian dan sebagainya. Dalam kegiatan ini dilaksanakan juga tes urine dengan memilih 10 warga binaan secara acak dengan hasil negatif. (*)