QAYYUMNEWS.ID, Payakumbuh– Pengurus Provisi (Pengprov) PORDASI Riau merasa bangga dapat hadir di event Pacu Kuda di Kota Payakumbuh, Provinsi Sumatera Barat.
Tradisi ini bukan hanya olahraga, tetapi juga warisan budaya yang mempererat silaturahmi antar daerah serta mendorong prestasi berkuda di tingkat nasional.
“Kami berkomitmen terus mendukung pembinaan atlet, pelestarian kuda, dan peningkatan mutu kompetisi agar pacu kuda semakin maju, bermanfaat bagi masyarakat, serta mengharumkan nama daerah,” kata pengurus Bidang Hukum PORDASI Riau, Sri Nofrita, SH, MH, usai menyaksikan perlombaan.
Ditempat yang sama, Ketua Harian Pengurus Provinsi (Pengprov) Pordasi Riau sekaligus owner Lancang Kuning Stable, Ir. H. Marjoni Hendri, M.Tr.I.P, memberikan apresiasi tinggi atas suksesnya penyelenggaraan Indonesia Horse Racing perdana di Sumatera Barat yang berlangsung di Gelanggang Pacuan Kuda Kubu Gadang, Kota Payakumbuh, Minggu (28/9/2025).
Sebagai tokoh berkuda nasional, Marjoni menyampaikan rasa bangga dan ucapan selamat kepada seluruh panitia dan pihak terkait.
“Selamat dan sukses atas terselenggaranya event pacuan kuda Indonesia Horse Racing yang pertama di Sumatera Barat. Acara ini bisa berjalan baik berkat kerja sama panitia dengan Sarga.co. Ini adalah pacuan bertaraf nasional,” ujarnya penuh semangat.
Marjoni mengaku kedatangannya bersama rombongan dari Riau dilandasi rasa antusias yang tinggi. Selama ini, kata dia, pacuan kuda di Sumatera Barat identik dengan tradisi “Alek Nagari”, di mana lapangan pacu sering dipenuhi pedagang sehingga penonton tidak dapat menyaksikan jalannya perlombaan secara penuh.
“Hari ini berbeda. Di Kubu Gadang, Payakumbuh, kita bisa menyaksikan pacuan dengan utuh, kuda benar-benar berpacu mengelilingi lapangan. Penonton pun tertib, suasana nyaman, dan semua bisa menikmati jalannya pacuan,” jelasnya.
Potensi Payakumbuh dan Riau ke Depan
Marjoni menilai Payakumbuh memiliki potensi besar sebagai pusat pacuan kuda nasional. Selain tradisi panjang Minangkabau dengan “Alek Pacu Kuda”, Payakumbuh juga dinilai strategis dari sisi akses dan antusiasme masyarakat.
Ia juga menyinggung kesiapan Riau dalam mendukung olahraga berkuda di tingkat nasional. Saat ini, Riau sudah menyiapkan lahan sekitar 50 hektare di Pekanbaru yang akan dikembangkan sebagai gelanggang pacuan modern.
“Lahan ini bahkan sudah dilakukan peletakan batu pertama oleh Ketua KONI Pusat. Kami optimis Riau bisa melengkapi Sumatera Barat dalam menjadi pusat pacuan kuda bertaraf nasional bahkan internasional,” ungkapnya.
Ia menambahkan, momentum ini semakin tepat karena Singapura telah menutup lapangan pacu kudanya. Dengan dukungan infrastruktur jalan tol dan akses transportasi yang cepat, Riau diyakini mampu menarik perhatian peserta dan penonton dari berbagai daerah bahkan luar negeri.
Apresiasi untuk Panitia dan Pemerintah Daerah
Marjoni juga tak lupa mengapresiasi kerja keras pengurus Pordasi Sumatera Barat, pemerintah daerah, dan masyarakat Payakumbuh yang dinilai sukses menghadirkan event berkelas nasional ini.
“Kami bangga atas kerja sama panitia dengan Sarga.co. Semoga ke depan Indonesia Horse Racing bisa kembali terlaksana di Sumatera Barat dengan kualitas yang semakin baik,” ujarnya.
Ia juga menyampaikan salam khusus kepada walikota Payakumbuh dr. H Zulmaeta dan jajaran pemerintah daerah yang dinilai konsisten mendukung olahraga berkuda.
“Ini menjadi bukti bahwa pacuan kuda bukan hanya tradisi, tapi juga olahraga prestasi yang dapat mengharumkan nama daerah dan Indonesia di kancah nasional maupun internasional,” tutupnya. (rls)


